Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Titip Rindu Buat Putut.

Sudah lama putut tak ku jamahi Dari fajar hingga senja kembali Enam belas tahun menggantung pada anomali Hingga nyaris wajah samar yang dulu aku sempat kenali Mungkin, sekarang kamu sudah menjadi dewasa. Menjadi lelaki yang punya mimpi magis dalam menjelajahi dunia. Sudah pasti biologis membuatmu utuh sempurna, jakun dan kumis-kumis tipis yang mulai tumbuh dengan utuh. Tuhan, dimanapun putut berada aku titip rindu padanya. Langit saksinya, biar ia membacanya dalam puisiku. Biar manapun putut cinta pertama dalam dinding kelas yang bisu. Diantara putut dan aku... Dikota paling jauh, syairku berkelana menebas jarak hingga mencapai titik kulminasi yang bernama temu, denganmu. Jika satu hari sebelum kiamat, nikahilah aku menjadi mahligai. Biarpun singkat umurnya. Tapi jika tidak, tunggu aku di surga dalam pertemuan yang terindah kelak. Khusnul Khotimah...