Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Gerimis Februari

Luas lagi sunyi Harumnya gerimis februari Terpantul lampu senja basahi ranting-ranting kenari. Tuan kembali, Datang bagai sangkurdi berbaju besi Membawa pedang berlumur darah Dengan tamengnya berwajah pasrah. Aku menari-nari dibawah sahutan gerimis Bulir-bulirnya menghantam dengan bengis. Aku hentakan kaki pada bumi agar semua tahu aku tak ingin sendiri Ya, aku cuma perempuan yang menikmati apa yang Tuhan beri. Menyimpulkan semua sudut menjadi satu alasan Mengeja analogi dan logika disetiap genangan pengulangan. Aku terlalu tolol. Aku tak sadar dengan ekspetasi aku sendiri Senandungku terlalu lampau untuk disimak. Semesta bungkam. Diam. Muram. Ah sudahlah, Tuhan saja tak sealay ini Dengan gerimis caraku mencintai Biar gerimis mengecup teduh dipelupuk mataku. (10feb:mybirth)