Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Paranoid.

Gambar
                                        Setelah hari itu, muncul paranoid yang membuat kejamakan dramatisasi dari kisah yang tak benar-benar nyata. Sungguh keparnoan ingin mencekik leherku hingga mataku terbelalak seperti ingin loncat dari permukaannya. Aku tahu kamu tidak sepenuhnya terhadap aku. Penantianmu selalu aku jadikan prioritas dalam hidup untuk menikmatinya pun tak butuh persoalan yang rumit. Nyatanya, kamu membuat duniaku berhenti berputar, lagi dan lagi. Setengah dari jiwaku seakan melayang menghadap ke arah Tuhan sambil memincingkan mata yang siap-siap di penghakiman. Ah ini hanya ketakutan aku saja, terlalu takut disebut wadat. Logika sudah aku gantungkan dalam anomali, kini hanya hati yang berasumsi. Bosan aku dengan sombong yang mengatasnamakan egoisasi. Baiklah kekasih, kamu memang tidak ada dibagian paranoid. Silahkan pergi. Tak perlu pamit. Biarkan aku menikmati ketakutanku sendirian, kesusahpayahan dalam penyembuhan paranoid dan akan ku adukan diatas perapia