Surat Terbuka Untuk Ajun

 



Hai Ajun,


Terima kasih sudah mencintaiku dengan tulus. Mencintaiku tanpa memandang status. Tidak menuntut aku agar memiliki tubuh dan wajah yang mulus, mungkin ini bisa menjadi salah satu alasan nanti untuk aku mandi seminggu satu kali haha, bercanda.

Kamu datang disaat aku sedang patah, bahkan sebelum denganmu kehadiranku pernah ditolak mentah-mentah. Mengejar sesuatu sambil berdarah-darah. Ingin marah sambil teriak, kalau perlu teriak sambil menampung berak haha, bercanda.

Tiba-tiba semesta menawarkanmu. Awalnya aku biasa saja, tidak terlalu perduli juga. Tapi aku berusaha untuk menggunakan kesempatan yang sudah ada, aku memperhatikan secara detail. Berhati-hati untuk membuka hati kembali, menyambutmu dengan kedua tanganku yang mungkin sudah penuh dengan jaring laba-laba.

Hingga akhirnya tidak terasa satu tahun berlalu. Hubungan yang membuatku hampir kasandung, kajeungkang, kajlungeup, katijalikeuh itu akhirnya bisa bertahan sampai hari ini. Banyak hal yang kusuka dari mencintaimu, tapi yang paling kusuka adalah bagian dimana kamu juga mencintaiku.

Maaf belum bisa menjadi wanita versi terbaikmu. Dan maaf nulis suratnya di-blog, terkesan jadul memang. Gak modal haha. Selamat hari jadi satu tahun.


Tertanda,



Dini. R

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu Jodoh

BrowniesCupCakeMoist